Page 40 - Wanita Yang Haram Dinikahi
P. 40

Halaman 40 dari 50

dilakukan di dalam pesawat. Asalkan kita bisa melihat
matahari sudah condong ke arah Barat dan belum
sampai terbenam, kita bisa mengerjakan shalat
Dzhuhur dan Ashar secara ta’kir.

b. Waktu Shalat Maghrib dan Isya

   Sedangkan untuk mengerjakan shalat Maghrib
dan Isya’, juga ada baiknya kalau dilakukan dengan
cara ta’khir. Karena waktu Maghrib sedemikian
pendek, apalagi bila pesawat bergerak ke arah Timur
yang semakin menjauhi matahari, maka batas masuk
waktu Isya’ hanya tersisa beberapa menit saja.

   Oleh karena itulah akan lebih leluasa bila dijamak
ta’khir. Lalukanlah setelah kira dua atau tiga jam
setelah matahari terbenam. Terbenamnya matahari
jauh lebih mudah dilihat dari atas pesawat ketimbang
dari atas tanah.

c. Waktu Untuk Mengerjakan Shalat Shubuh

   Di atas langit lebih mudah kita mengenali fajar
ketimbang di atas daratan. Fajar adalah bias cahaya
matahari di atmosfir kita pada ufuk timur dimana
mataharinya sendiri masih belum terbit.

   Di atas pesawat cukup kita membuka tabir jendela
di saat-saat menjelang fajar. Kalau langit malam
masih gulita di sisi kanan dan kiri pesawat, itu berarti
belum masuk waktu Shubuh. Kita tunggu barang
beberapa waktu, dan ketika kita tengok jendela
nampak langit di ufuk Timur mulai bercahaya terang,
itulah fajar.

   Lalu shalat shubuh dua rakaat di waktu itu dan
jangan sampai terlewat dengan terbitnya matahari di

                                  muka | daftar isi
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45