Page 20 - Wanita Yang Haram Dinikahi
P. 20

Halaman 20 dari 32

ibunda mukminin Aisyah radhiyallahuanha :

‫َُكيََصاَيرلّْمَنىَنفيايَل)َّملُاَُثَّعأُلَنْنْيُيزيهيلسَوْيخمَسَََنلّنَمايِلْبََوُقُْمْهرآَّنٍينسفيي(َمَمْعالَُعيوَُْمشْقاَُررأٍُتَيرم َفََضنتَُعااُلْويُِقٍَفْرتآ َيرنَمُسْعلُوولَماا َلٍّيتل‬

   Dahulu ada ayat yang diturunkan dengan lafadz
:Sepuluh kali penyusuan telah mengharamkan.
Kemudian ayat itu dihapus dan diganti dengan 5 kali
penyusuan. Dan Rasulullah SAW wafat dalam
keadaan para wanita menyusui seperti itu. (HR.
Muslim)

   Namun ada pendapat dari mazhab Al-Hanafiyah
dan Al-Malikiyah bahwa satu kali penyusuan yang
sempurna telah mengakibatkan kemahraman.

   Mereka mendasarinya dengan kemutlakan dalil
yang sifatnya umum, dimana tidak disebutkan
keharusan untuk melakukannya minimal 5 kali, yaitu
ayat :

                     ‫َوأَُّمَهاتُ ُك ُم اللَاّيِت أَْر َض ْعنَ ُك ْم‬

   Dan ibu-ibu yang telah menyusui dirimu (QS. An-
Nisa : 23)

▪ Sampai Kenyang

   Hitungan satu kali penyusuan bukanlah berapa kali
bayi mengisap atau menyedot air susu, namun yang
dijadikan hitungan untuk satu kali penyusuan adalah
bayi menyusu hingga kenyang. Biasanya kenyangnya
bayi ditandai dengan tidur pulas.

                                  muka | daftar isi
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25