Page 25 - 10 Penyimpangan Pembagian Waris di Indonesia
P. 25

Halaman 25 dari 40

   Kalau pun harus terpakai harta itu demi
kepentingan anak-anak, maka istri harus secara
amanat membelanjakannya dan tidak membuang-
buang harta itu, apalagi menguasainya untuk
kepentingan diri sendiri.

   Dan apabila si janda ini menikah lagi dengan laki-
laki lain, ada anggapan di tengah masyarakat bahwa
si laki-laki yang menikahi janda kaya menjadi orang
yang paling beruntung. Kenapa?

   Karena seolah-olah si suami baru ini merasa
mendapat hak dan bagian dari harta peninggalan
almarhum. Padahal seharusnya tak secuil pun harta
almarhum yang tiba-tiba berubah menjadi haknya.
Harta itu milik anak-anak almarhum dan istrinya saja,
sedangkan suami baru bukan pihak yang berhak atas
harta almarhum.

‫اإأََِﻟوﱠَﻠﱠُﻻﺷِﻪﻻﱠﺪأَُﺗوَـﻩُْوْۖﻘْﻓُﺳَﺮَﺑﻌﻮاَُ ۚوأََﻬﻮاْﺎٰوَذﻓۖﻟَُِﻣﻮاﺎُﻜَوإَِْاﻢلﻟَْذاََاوﻜﻟْْﻴﻗُﻴـَﺘﱠِْﻠﺻَﻞﻴﺘُﺎِْﻢﻢُﻛَواْﻢﻟْإﻓَِﺎﱠِﻤﺑِﻻﻴْﻋِﻪَﺰاِﺪﺑﻟَِﻟﺎَُنﻟَﻌﱠﻮاﻠِﱠﺑِﱵﺎَُﻜﻟْوﻟَِْﻢﻘِْﻫﻮﺗَْﺴَﻲََﻛﺬِﺎﱠﻂﻛأَ َُۖنﺮْﺣوََذَﻻناَﺴ ﻧُُﻗﻦُـَْﻜﺮَﻠِّٰﰉَﺣ ۖﱠُﻒٰﱴَوﻧﺑَـِﻳَـَْﻌﻔْﺒـْﻬﻠًُﺴَِﺪﺎﻎ‬
  Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim,
  kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga
  sampai ia dewasa. (QS. Al-An'am: 152)

‫ﻳَـْﺒـﻠُ َﻎ‬  ‫َﺣ ﱠٰﱴ‬  ‫أَ ْﺣ َﺴ ُﻦ‬  ‫َِﻛﻫﺎَﻲَن‬  ‫ﺑِﺎﻟﱠِﱵ‬      ‫إِﱠﻻ‬   ۖ‫أََوَُﺷﻻ ﱠﺪﺗَـﻩُْۚﻘَﺮﺑَُوأَﻮاْوﻓَُﻣﻮاﺎ َﺑلِﺎﻟْاَﻌﻟْﻴَْﻬﺘِﻴِﺪِﻢ‬
                     ‫َﻣ ْﺴﺌُﻮًﻻ‬              ‫اﻟَْﻌ ْﻬ َﺪ‬  ‫إِ ﱠن‬

                                  muka | daftar isi
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30